Friday, 29 June 2018

"Pembalasan Sebagai Upaya Untuk Mengusir Seorang Penindas (Kritik Historis Terhadap Teks Kejadian 21 : 8-21 Menggunakan Pendekatan Post-Kolonial)”

Latar Belakang


Dari Teks Kejadian 21 : 8-21 dapat dikatakan bahwa Sara korban pertama ketika Hagar yang adalah budak perempuan Mesir darinya sendiri mencemooh Sara karena tidak dapat memiliki anak, tetapi dia sendiri dapat memiliki anak dari Abraham. Sehingga Sara menjadi malu dan menanggung penderitaannya sendiri. Namun ketika Sarah mengandung dan melahirkan anak bagi Abraham maka jati diri sebagai istri Abraham menjadikan dirinya hebat. Perpecahan terjadi ketika Ismael mengolok-olok Isak dari situlah maka Sara mengatakan kepada Abraham untuk mengusir Hagar dan anaknya. Kemudian Hagar dan Ismael tinggal di padang gurun Bersyeba dan menetap kemudian menjadi satu bangsa yang besar.



Kritik Historis dipakai karena ini adalah cerita sejarah yang unik, dan juga dapat dibahas lebih dalam tentang apa yang terjadi pada masa itu. perspektif yang digunakan adalah Post-Kolonial karena teks ini bercerita tentang pembalasan dan saling menindas. Hal ini akan saya uraikan lebih jauh lagi dalam pembahasan di bagian-bagian selanjutnya.

PEMBAHASAN
Latar Belakang Historis
1.Latar Belakang Sejarah


Tanakh[1] menyebutnya b’ereshith (pada mulanya), Talmud[2] menyebutnya Book of the Creation of the World. “Kejadian”  diambil dari Geneseos dari Septuaginta. [3] Kitab ini mengungkapkan tema umum tentang Berkat dan Kutuk, siapa yang taat memperoleh berkat dan siapa yang tidak taat menerima kutuk.[4] Tujuannya memberikan survei historis singkat tentang wahyu Allah dari sejak awal penciptaan sampai orang Israel dibawa ke Mesir untuk dibentuk menjadi bangsa yang theokratis[5] (Pemerintahan Allah dalam seluruh kehidupan manusia)


Panggilan dan pemberkatan Abraham merupakan suatu perkembangan baru yang radikal. Di sini Allah berkarya dalam sejarah untuk memulai serangkaian peristiwa yang akan menjebatani jurang yang telah diakibatkan oleh dosa antara Dia dan ciptaan-Nya. Sejarah dalam arti sebenarnya dimulai kira-kira pada tahun 3000 SM di timur tengah kuno.[6] Tuhan memilih keluarga Abraham untuk mendatangkan keselamatan kepada orang-orang lain. Abraham tinggal di kota Ur (ibu kota kerajaan Sumer pada zaman dahulu).- Sekitar 2000 sM, Tuhan memanggil Abraham untuk meninggalkan rumah ayahnya dan pergi ke suatu negeri yang baru. Alkitab merunut langkah-langkah Abraham dari Ur ke Haran (di utara Palestina), melalui negeri Palestina, ke Mesir dan kembali ke Palestina. Allah berjanji akan memberi seorang putra kepada Abraham dan anak-anaknya akan menjadi suatu bangsa yang besar. Allah juga berjanji untuk menjadikan keturunan Abraham suatu berkat untuk segala bangsa (Kejadian 12:2-3; 17:1-6). Mula-mula, Abraham percaya apa yang difirmankan Allah; tetapi kemudian ia sangsi apakah Allah akan melakukan apa yang dijanjikan-Nya, lalu ia berusaha untuk memaksa Allah dengan tindakannya. Demikianlah, ketika Tuhan tidak memberi dia seorang anak laki-laki secepat yang diharapkannya, Abraham mengambil hamba perempuanistrinya, Hagar, dan mendapatkan seorang anak laki-laki melalui dia. Meskipun dunia purba menerima cara ini untuk mendapatkan seorang ahli waris, perbuatan ini melanggar hukum Allah untuk pernikahan (Kejadian 2:24), dan Abraham sangat menderita karena dosanya. Ismael, anak sulungnya, berbalik melawan Ishak, anak perjanjian yang dilahirkan 13 tahun kemudian. Maka Ismael harus meninggalkan rumah tangga Abraham.

2.Latar Belakang Budaya

Pada waktu itu muncul suatu kebudayaan yang kaya dan maju di lembah sungai besar di Mesopotamia. Bangsa Sumer adalah pencipta kebudayaan yang telah mencapai puncaknya ketika sejarah dimulai di Mesopotamia. Cara hidup mereka diatur sekitar kuil, dengan kekuasaan agama dan politik yang terpadu secara erat. sedangkan di Mesir Kerajaan Tengah adalah masa perkembangan kedua bagi kebudayaan dan stabilitas Mesir dan kerajaan itu mencapai puncaknya pada Dinasti XII yang memerintah Mesir selama 200 tahun dengan Memfis sebagai ibu kotanya ( tahun 1191-1786). Masa ini merupakan masa kemakmuran bagi Mesir.[7]
Bagaimana dengan Palestina, Palestina memiliki hanya sedikit bukti. Dever mengatakan bahwa : ”Palestina selalu terkebelakang kebudayaan, miskin dalam kesenian maupun ekonomi, sejarah politiknya yang selalu bergolak telah membuka peluang untuk perampasan, penghancuran dan pembangunan kembali oleh sederetan panjang orang-orang dari berbagai kebudayaan, sehingga stratifikasi lapisannya sangat rumit dan bahkan peninggalan kurang terpelihara.”[8]

Akibatnya, sejarah palestina pada masa ini tidak dapat ditulis, kecuali pernyatan-pernyataan yang sangat umum saja. Setelah zaman Perunggu tengah I, maka muncullah paduan kebudayaan baru yang semakin berkembang yang disenut zaman Perunggu II atau kebudayaan orang kanaan. Masa ini dibagi berdasarkan corak keramiknya menjadi Zaman Perunggu IIA (2000/1950-1800 sM) dan Zaman Perunggu IIB-C (1880-1500 sM). Dan berdasarkan arkeologis, maka para ahli mengambil kesimpulan bahwa ada kesinambungan budaya antara palestina pada masa ini dengan Siria raya.[9]

3.Latar belakang Agama Abraham

Alkitab dengan jelas bahwa agama Abraham sebelum dipanggil oleh Allah bersifat politeis (Band. Yosua 24 : 2, 14; Kejadian 31:19-35,53; 35:2). Pengalaman keagamaan Abraham sebelum dipanggil tidak dapat ditelusuri karena Alkitab tidak secara jelas mengambarkannya. Yang ditekankan Alkitab adalah campur tangan Allah yang baru dalam kehidupan manusia, yaitu seperti panggilan Allah terhadap Abraham (Kej. 12:1-3). Allah terutama menetap dan meneruskan hubungan yang demikian melalui perjanjian-Nya. Mula-mula dengan Abraham dalam Kejadian 15, memeteraikan dan mengesahkannya dalam upacara (Kej. 15. Ay 7-21). Ia menempatkan dirinya-Nya dibawah sumpah dengancara melewati potongan-potongan binatang yang disembeli dalam bentuk perapian perapian berasap dan suluh berapi.[10]

Hal ini berarti bahwa Allah adalah Allah Pribadi, yang sifat dasarnya ingin bergaul dengan manusia. Ini mempunyai makna yang penting karena para ilah orang Kanaan terikat pada tempat-tempat. Allah pasti diyakini oleh bapa-bapa leluhur sebagai Allah yang Esa. Isak menyembah Allah ayahnya (Kej. 26 : 23 dst); demikian juga Yakub (Kej 31:5,42,53).[11]

4.Agama Kanaan

Orang-orang Kanaan asli adalah penyembah-penyembah banyak dewa-dewi. Dewa yang tertinggi adalah EL, yang dipercayai sebagai pencipta alam semesta dan sekaligus kepala dari semua dewa. Dewa yang penting adalah Baal, yaitu dewa angin-badai dan yang paling aktif diantara para dewa. Disamping itu ada tiga dewi yang menjadi pasangan Baal, yaitu dewi Anath, Astarot, dan Ashera. Agama Kanaan adalah agama kesuburan, yang selalu mendambakan kesuburan bagi tanam-tanaman, ternak, dan keturunan. Nampaknya cerita-cerita itu dilakonkan oleh orang Kanaan dalam bentuk drama-suci tiap tahun. Dalam drama-suci itupun berpusat pada kegiatan kesuburan, yang diharapkan akan mendatangkan kesuburan bagi tanaman, ternak, dan orang Kanaan sendiri. Agama Kanaan itu sangat kena-mengena dengan kehidupan orang Kanaan dan berakar dalam tanah Kanaan sendiri. Soal yang dihadapi oleh orang Israel adalah juga soal kehidupan, yaitu : bagaimana mereka bisa hidup di tanah asing dan menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan kehidupan pertanian. Sebelumnya mereka adalah para pengembara padang gurun, yang tidak mengenal kehidupan pertanian yang menetap.
 Pertanian adalah urusan para dewa Kanaan. Oleh karena itu wajarlah kalua orang Israel mulai mengikuti orang Kanaan dan para dewa mereka. Memang mengutuk penyembahan dewa-dewi Kanaan itu. Namun demikian, ada perkembangan yang tidak terlalu buruk yang dialami oleh orang Israel. Perkembangan itu adalah bahwa dewa EL dipadukan dengan Yahweh. Pemaduan ini justru memperluas pengertian bangsa Israel tentang Yahweh Allah mereka. Yahweh yang tadinya dimengerti sebagai Allah padang Gurun gersang, sekarang dimengerti sebagai sang pencipta, yang menguasai segenap alam semesta , dan yang memimpin perjalanan sejarah umat Israel. Dengan demikian benih-benih pemahaman yang lebih luas tentang Yahweh ‘ Allah Israel ‘ sudah mulai tumbuh sejak permulaan sejarah Israel sendiri.[12]

2.Ulasan Tentang Konteks
a).Konteks Umum

Penulisan Kitab

Mengenai penulis Kitab Kejadian, tidak kita temui sesuatu dalam kitab itu yang menunjuk kepada siapa penulisnya. Ada dua pemikiran yang secara luas diterima, walaupun pada masing-masing ada variasi diantaranya adalah :

a).Hasil karya Musa : Pendidikan yang diterima Musa di istana Firaun menyanggupkan dia membaca dan menulis (Keluaran 24:4;  Ul 31:9). Adalah terang ia suka memelihara catatan-catatan yang telah turun kepadanya. Ini berarti bahwa Musa bukan penulis melainkan penerbit atau pengumpul bahan bagi Kitab Kejadian.[13]

b).Hasil karya non-Musa.Banyak sarjana telah mencari berbagai-bagai ‘dokumen’ dalam Pentateukh (dan tentu juga dlm Kejadian). Acuan untuk Kitab Kejadian adalah Y (yang memakai nama Yahweh bagi Allah), E (yang memakai Elohim bagi Allah), dan P (yang mempunyai perhatian utama akan hal-hal agamawi).[14]

Dari uraian diatas maka dapat dikatakan bahwa sebenarnya penulis kitab Kejadian khususnya teks Kejadian 21 : 8-21 ditulis oleh sumber E karena dalam teks ini nama Allah yang dipergunakan adalah Elohim (אֱלֹהִים).[15] J. Blommendaal membagi pasal 21 ini dalam beberapa karangan sumber diantaranya adalah sumber Y (ayat 1a, 2a dan 7), sumber E (ayat 1b, 6, 8-34) dan sumber P (ayat 2b-5).[16] Sumber E menggunakan nama Elohim sampai cerita pemanggilan Musa (Keluaran 3). Ciri yang lain juga yaitu teks ini menunjukan bahwa ada jarak yang jauh antara Allah dan manusia,[17] Allah hanya dapat diketahui melalui suaranya (Ayat 17,19). Sumber E lahir di kerajaan Israel Utara kira-kira tahun 800 dn 700 SM, ketika sinkretisme Baalistis melanda kehidupan agama Israel. Pada masa itu timbullah gerakan nabi-nabi yang memprotes dan menentang sinkretisme tersebut. Gerakan nabi-nabi ini mempengaruhi sumber E dan menjadi dasar munculnya sumber ini.[18]

Gerakan ini sudah mulai sejak masa pemerintahan raja Israel Utara yang pertama, yaitu Yerobeam I (Abad 10 SM), tetapi karena tidak disebut-sebut adanya campur tangan Assyria dalam hal penyembahan berhala itu maka diduga bahwa penulis sumber E tidak mengenal Assyria, padahal Assyria sangat berpengaruh di Israel Utara sejak pertengahan abad ke-8 SM. Jadi sumber E muncul sesudah Yerobeam I dan sebelum Assyria menanamkan pengaruhnya di Israel Utara.[19]

Teks Kejadian 21 : 8-21 masuk dalam cerita tentang Abraham ketika dia masuk dalam tanah perjanjian tanah kanaan dan khususnya bercerita tentang Sara, Isak dan Ismail. Kisah ini menceritakan tentang bagaimana sampai Hagar dan Ismael diusir ketika Sara mengatakan perlakuan Ismael kepada Isak, Ismael mengolok-olok Isak sehingga Sara sangat membenci Ismael dia juga teringat ketika Hagar mengandung dan memandang rendah Sara karena Sara sudah tua dan tidak dapat memiliki anak. dalam hal ini dapat dikatakan bahwa Isak adalah korban dari Ismael dan kemudian Sara membalaskan dendamnya melalui pengusiran Hagar serta Ismael.

b).Konteks Khusus

Teks sebelum pengusiran Hagar dan Ismael adalah proses kelahiran Isak bagi Abraham dan Sara dan apakah inikah alasannya yang memperkuat mengapa Sara menyuruh Abraham untuk mengusir Hagar dan Ismael. Teks setelah pasal ini adalah perjumpaan  serta perjanjian Abraham dengan Abimelek

1.Tafsiran

Dari Teks Kejadian 21 : 8-21 ada dua pokok besar yang akan dibahas diantaranya Pertama, Pengusiran Hagar dan Ismael (Ayat 8-14) dan Kedua, Pengalaman Hagar dan Ismael dipadang gurun Bersyeba.

I.Pengusiran Hagar dan Ismael (Ayat 8-14)

a.Penyapihan Ishak (ay 8).

’Disapih [20]’ berarti cerai susu. bandingkan teks 1Samuel 1:22, Disitu mengatakan bahwa Samuel sebelum diserahkan kepada Nabi Eli terlebih dahulu dia harus cerai susu dulu dan teks Mazmur 131 : 2 yang menunjukan tentang bagaimana anak yang belum disapih masih bergantung kepada ibunya.

Tradisi saat itu menunjukkan bahwa penyapihan dilakukan pada saat anak berusia 3 tahun. Menurut Wycliffe saat untuk menyapih Ishak kecil, mungkin ketika usianya mencapai tiga tahun, merupakan peristiwa besar dalam keluarga. Peristiwa itu merupakan saat yang harus dirayakan dengan sukacita dan bergembira ria.[21]  Ini bisa terlihat dari beberapa hal seperti: 1Samuel 1:22-28 menunjukkan bahwa Samuel diserahkan kepada Eli setelah disapih. Tidak mungkin ia diserahkan pada saat berusia 1 tahun, karena itu pasti akan merepotkan imam Eli yang harus menjadi ‘baby sitter’ (= penjaga bayi). Mungkin sekali ia diserahkan dalam usia 3 tahun.

b.Abraham mengadakan pesta dalam peristiwa penyapihan Ishak tersebut (ay 8).

Abraham adalah masyarakat nomaden pekerjaan utama peternak dan petani, ketika mengadakan pesta pasti hasil peternakan dan pertaniannya dimanfaatkan untuk mengadakan pesta besar dan dihadiri oleh orang yang bersama-sama keluar dari Ur bersama-sama dengan Abraham. ini juga menunjukan kesukacitaan Abraham dan Sarah karena mereka memiliki anak seperti yang dijanjikan oleh Allah kepada mereka(Ay 1 dan 2).
Mengapa Abraham mengadakan pesta pada saat Ishak disapih, bukan pada saat Ishak lahir atau pada saat Ishak disunat. Jawabnya adalah: mungkin sekali saat itu Abraham juga mengadakan pesta, tetapi tidak diceritakan dalam Kitab Suci karena dianggap tidak penting. Tetapi pesta yang ini diceritakan karena dianggap penting, karena pada saat pesta inilah terjadi penghinaan atau ditertawai oleh Ismael kepada Ishak.

Isak (Ibrani yitskhaq,‘orang ketawa’). Sewaktu mendengar pemberitahuan Abraham tertawa (Kej 17:17), dan kemudian Sara sendiri tertawa saat memikirkan bahwa dia yg sudah begitu tua akan melahirkan seorang putra (Kej 18:12-15). Waktu Ishak lahir Abraham berusia 100 thn, dan Sara menyatakan bahwa Allah membuat dia tertawa (Kej 21:6). Pada hari Ishak disapih, Ismael menertawakannya (Kej 21:9).[22]

c).Apa yang Ismael lakukan terhadap Ishak (ay 9).

Kata ibraninya Metsakheq Bisa diartikan sebagai playing (= bermain), laughing (= tertawa), mocking (= mengejek) namun Metsakheq(מְצַחֵק kata Kerja Intesif Piel maskulin tunggal yang artinya Jest) sama hanya dengan septuaginta yang memakai kata παιζοντα yang arti keduanya itu adalah mengolok-olok. jadi bukan hanya sekedar tertawa, bermain dan mengejek namun mengolok-olok. Wycliffe mengatakan bahwa Kata tersebut telah diterjemahkan menjadi "mengolok-olok," "mempermainkan," "menjadikan bulan-bulanan."[23] Calvin bahkan dengan jelas mengatakan bahwa kemudian sebagai orang yang tidak beriman dia mengejek saudaranya Isak. Salah satu dari anaknya sedang menertawai karena perasaannya yang berbeda.[24] mungkin karena sikap pilih kasih yang dilakukan oleh Abraham sendiri ketika sebelumnya Ismael tidak pernah mendapatkan pesta untuknya yang membuat dia sehingga mengolok-olok Isak. Matthew Henry dalam bukunya “Revised Matthew Henry Comentary” mengatakan bahwa Ismael berkesempatan untuk memberikan penghinaan kepada Isak yang adalah saudara kecilnya, ketika Abraham membuat perayaan besar sebagai tanda kegembiraan ketika Isak disapih.[25]

Pembandingan dengan Kejadian 19:14, kata Ibrani Kimtsacheq (sebetulnya kata yang sama dengan kata Ibrani di atas, hanya diberi tambahan suatu kata depan yang berarti ‘sebagai / seperti’), diterjemahkan ‘sebagai olok-olok’. Dan dalam Kej 39:14,17, kata Ibrani Letsacheq (yang menggunakan kata dasar yang sama dengan kata Ibrani di atas), diterjemahkan ‘mempermainkan’.
Ada 2 alasan yang sangat kuat yang menyebabkan tindakan Ismael ini tidak mungkin diartikan sebagai sekedar ‘bermain’, ‘tertawa’ atau bahkan ‘menggoda’:

1.Kemarahan Sara (ay 10).

Kalau memang Ismael hanya sekedar bermain, tertawa atau menggoda Ishak, tidak mungkin Sara mengeluarkan reaksi yang begitu keras! Wyncliffe mengatakan bahwa yang dilakukan oleh Ismael tidak terlalu merupakan masalah selain kenyataan bahwa apa yang dilakukan olehnya itu membuat Sara jengkel. Mungkin Sarah hanya tidak tahan melihat putranya bermain dengan Ismael seakan-akan mereka itu sejajar. Mungkin juga, sebuah rasa cemburu buta ketika itu menguasai Sara. Sara mungkin memendam kekhawatiran bahwa Abraham, karena kasihnya kepada Ismael, akan lebih mengutamakan Ismael sebagai ahli waris.[26]

Bukan hanya itu tapi juga sebelumnya juga merasa jengkel karena dia dianggap rendah ketika Hagar tau dia hamil dan dia berkata "Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmubahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku; TUHAN kiranya yang menjadi Hakim antara aku dan engkau (Kejadian 16:5)." Dalam Gal 4:29, Paulus, yang jelas memaksudkan peristiwa ini (baca Gal 4:28-30), menggunakan kata ‘menganiaya’!Jadi jelaslah bahwa apa yang Ismael lakukan adalah: mentertawai, mengejek, menghina Ishak!

2. Dalam Gal 4:29, Paulus, yang jelas memaksudkan peristiwa ini (baca Gal 4:28-30), menggunakan kata ‘menganiaya’!Jadi jelaslah bahwa apa yang Ismael lakukan adalah: mentertawai, mengejek, menghina Ishak!

Apakah saat itu Ismael sudah cukup umur dan ataukah dia mengikuti Ibunya ketika ibunya memandang rendah Sara?

Sekalipun dalam beberapa ayat Ismael berulang kali disebut ‘anak’, tetapi kata yang dipakai adalah kata Ibrani בְּנָהּ (akar katanya nbBen artinya anak) dan הַיֶּלֶד (דלי yeled artinya juga anak,) yang sekalipun bisa berarti ‘anak kecil’, tetapi bisa juga berarti ‘remaja’. Ismael 14 tahun lebih tua dari Ishak (bandingkan Kej 16:16 dengan Kej 21:5), sehingga kalau Ishak berusia 3 tahun, maka Ismael saat itu berusia 17 tahun. Karena itu, jelas bahwa saat itu ia sudah cukup umur untuk mempertanggungjawabkan tindakannya!

Dalam Kej 16:4-5 kita lihat bahwa Hagar memandang rendah / menghina Sarai. Mungkin ini memang merupakan kebiasaannya, dan akhirnya Ismael yang berulang kali melihat hal itu, lalu menirunya!

Ayat 10.
d) .Sikap Sara melihat penghinaan Ismael itu (ay 10).

Sara menyuruh Abraham mengusir Hagar dan Ismael.

Kata Ibrani yang diterjemahkan ‘usirlah’ dalam ay 10 ini, adalah kata Garash(גָּרֵשׁ kata kerja Piel Infinitif Maskulin tunggal yang artinya Usirlah) yang dalam Imamat 21:7 diterjemahkan ‘cerai’. Memang di sini tidak bisa diterjemahkan ‘menceraikan’ karena kata itu berhubungan dengan Hagar maupun Ismael. Tetapi bisa saja secara implicit itulah yang dimaksud oleh Sara. Dari hal ini terdapat pandangan yang berbeda dimana ada yang mengatakan sikap Sara salah karena ia memerintah suaminya dan ia membalas kejahatan dengan kejahatan dan terjadilah penindasan dengan cara pengusiran Hagar dan Ismael. tetapi ada benarnya karenanya 12: Tuhan menyuruh Abraham mentaati Sara. (Ban. Gal 4:30). Yang manapun yang benar, yang jelas adalah bahwa Sara sedang dikuasai oleh Tuhan, yang bekerja dalam segala sesuatu untuk melaksanakan RencanaNya yang kekal. Calvin mengatakan bahwa tidak hanya satu kali Sara merasa tersakiti, namun dia tetap mengambil keputusan dengan sangat mendesak kemudian dia menceritakan untuk suaminya itu dengan sikap sebagai seorang istri yang taat.[27]

Mungkin juga, sebuah rasa cemburu buta ketika itu menguasai Sara. Sara mungkin memendam kekhawatiran bahwa Abraham, karena kasihnya kepada Ismael, akan lebih mengutamakan Ismael sebagai ahli waris. Bagaimanapun, kehidupan keluarga itu tidak bisa berlanjut seperti biasa. Hagar dan Ismael harus pergi.[28] Sedangkan menurut Dianne Bergant dan R. Karris yang menyebabkan mereka diusir bukannya kesombongan Hagar atau perlakuan Ismael tapi kecemburuan Sara. Ia takut bahwa warisan masa depan Isak terancam karena kehadiran Ismael.[29]

Ayat 11

Dikatakan bahwa kata-kata Sara itu ‘sangat menyedikan Abraham’
(ERV: ‘This upset Abraham very much.’= hal ini sangat menganggu Abraham. ESV “very displeasing to Abraham” = sangat tidak menyenangkan Abraham.) Mengusir mereka tentu sangat menyedihkan bagi Abraham, sebab dia mengasihi anak laki-laki itu, dan selama bertahun-tahun dia telah memandang Ismael sebagai ahli warisnya.[30]  Abraham juga segan mentaati Sara, karenaia mencintai Ismael dimana ia telah belajar dari kesalahannya dalam Kej 16:2-3 dimana ia mentaati Sara untuk mengawini Hagar. Sekarang ia tak mau mengulangi kesalahannya itu!

Ayat 12 dan 13.

Firman Tuhan kepada Abraham (ay 12-13).Allah menyuruh Abraham untuk mentaati Sara (ay 12).
Ini tidak berarti bahwa Sara pasti betul mutlak! Bisa saja bahwa apa yang Sara minta itu memang sesuai dengan Rencana Allah, tetapi Sara mempunyai motivasi dan sikap hati yang berbeda dengan Allah.Tuhan hanya menyuruh Abraham mentaati kata-kata Sara dalam ay 10. Kemudian di ayat 12b Allah mengingatkan Abraham bahwa Ishaklah yang adalah anak janji. Tetapi ditengah-tengah kekesalan dan kesedihan Abraham. Allah menghibur Abraham dengan mengatakan bahwa Ismael juga akan dibuat menjadi suatu bangsa besar, karena ia adalah keturunan Abraham (ay 13). Wyncliffe mengatakan bahwa Allah membantu sahabatnya itu dengan memastikan bahwa setiap anak akan memiliki kedudukan yang penting pada masa depan. Abraham diperintahkan untuk membiarkan Hagar dan Ismael pergi sebagaimana diminta oleh Sara.
Apabila sudah tiba waktunya, Ismael akan menjadi bapa dari sebuah bangsa yang besar. Tetapi Ishak akan merupakan ahli waris dari janji-janji Allah dan membawa berkat bagi seluruh dunia-yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.[31]

Ayat 14

LAI_TB Ay 14: “Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, kemudian disuruhnyalah perempuan itu pergi”.

Terjemahan dari ay 14 dalam LAI ini keliru! Tidak mungkin Abraham meletakkan roti dan air dan Ismael yang sudah berumur 16 tahun itu di atas bahu Hagar!Dengan agak segan Abraham menyuruh Hagar dan Ismael pergi ke padang gurun sambil membawa sebuah botol dari kulit kambing yang penuh berisi air segar. Tidak jelas ketika itu berapa usia Ismael. Suatu penelitian yang cermat terhadap nas Ibrani membebaskan peneliti untuk menganggap Ismael sebagai seorang remaja, barangkali berusia sekitar enam belas tahun.[32]

NIV: ‘he set them on her shoulders and then sent her off with the boy’ (= ia meletakkan mereka pada pundaknya dan lalu menyuruhnya pergi dengan anak itu).ESV : “and gave it to Hagar, putting it on her shoulder, along with the child, and sent her away” (= dan memberikannya kepada Hagar, meletakannya di bahunya, kemudian dengan anak itu, dan menyuruh mereka pergi) NASB: ‘and gave them to Hagar, putting them on her shoulder, and gave her the boy, and sent her away’ (= dan memberikan mereka kepada Hagar, meletakkan mereka pada pundaknya, dan memberikan anak itu kepadanya, dan menyuruhnya pergi).Jadi diletakkan pada pundak Hagar hanyalah roti dan air, tetapi bukan Ismael.

Mereka berdua pergi berkembara ke padang gurun Bersyeba. Bersyeba, yang berada di perbatasan Mesir, terletak sekitar lima puluh mil di selatan Yerusalem dan dua puluh tujuh mil di selatan Hebron. Bagi mereka yang bergerak ke selatan, Hebron merupakan tempat terakhir yang penting di Palestina.

II.Pengalaman Hagar dan Ismael dipadang gurun Bersyeba.

Ayat 15 - 19

Mereka kehabisan air (ay 15).Abraham memberi mereka hanya sedikit persediaan, mungkin karena mereka tidak dimaksudkan untuk mengembara jarak jauh. Tetapi rupanya mereka tersesat sehingga akhirnya mereka kehabisan air.Wyncliffe mengatakan bahwadi wilayah padang gurun yang kering bersyeba itu, kedua pengembara pasti tidak dapat bertahan hidup lama tanpa merasakan kehausan yang besar. Ketika persediaan air sudah habis, si anak laki-laki mulai pingsan; dan sang ibu membaringkannya di bawah bayangan sebuah rumpun kecil untuk mati di situ.[33]

Pada saat itu, mereka hanya menangis, tetapi mereka tidak berdoa (ay 16-17).Ay 16 menunjukkan Hagar yang hanya menangis dalam keputusasaan. Dan ay 17 mengatakan bahwa Allah mendengar suara anak itu, bukan doa anak itu. Jadi, rupanya Ismaelpun hanya menangis, tetapi tidak berdoa!

1).Mereka mengalami pertolongan Tuhan (ay 17-20).

Wyncliffe mengatakan bahwa Tetapi Allah, dengan kasih dan kemurahan-Nya, turun tangan untuk memberikan pengharapan, hidup dan kepastian. (Kejadian 21:17-19). Allah mendengar suara anak itu. Tuhan memberikan aliran air bersih dalam jumlah besar sehingga menyelamatkan nyawa anak itu. Bagi ibu dan anak tersebut sebuah hari yang baru telah terbit.[34]

a.Allah menolong mereka karena janjiNya kepada Abraham (ay 13)  Kej 17:20Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar. bandingkan Kejadian 17:20  Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.

b.Allah membuka mata Hagar sehingga ia melihat sumur (ay 19).

Jelas bahwa ini bukan mujijat penciptaan sumur baru. Sumur itu sudah lama ada disitu, tetapi tanpa pencelikan mata dari Tuhan, Hagar tidak melihatnya! Ini betul-betul menunjukkan betapa tergantungnya manusia kepada Allah, bahkan dalam hal jasmani sekalipun!Calvin mengatakan bahwa : Pada saat Allah meninggalkan kita tanpa pengarahanNya dan mencabut kasih karuniaNya dari kita, kita menjadi kehilangan semua pertolongan yang dekat dengan kita, seakan-akan mereka disingkirkan ke tempat yang terjauh).[35]

Ayat 20

Allah menyertai anak itu (ay 20).

Bagaimana Allah bisa menyertai Ismael padahal Ismael jelas bukan termasuk orang pilihanNya? Perlu saudara sadari bahwa ada bermacam-macam tingkat penyertaan Tuhan.
PenyertaanNya kepada Ismael tentu tidak bisa disamakan dengan penyertaanNya kepada orang-orang pilihanNya!Penyertaan Allah kepada Ismael bersifat jasmani dan itu menyebabkan Ismael bisa bertumbuh dan menjadi seorang pemanah, sehingga bisa mencari makan untuk dirinya sendiri.

Allah mendengar suara anak itu. Tuhan memberikan aliran air bersih dalam jumlah besar sehingga menyelamatkan nyawa anak itu. Bagi ibu dan anak tersebut sebuah hari yang baru telah terbit.Allah menyertai anak itu. Jelas bahwa Allah bermaksud menggenapi janji-Nya menyangkut anak Abraham yang satu ini; Allah akan membangkitkan darinya bangsa Ismael yang besar.[36]

Ayat 21

Pernikahan Ismael (ay 21).

Pada waktu Abraham mencarikan istri untuk Ishak, ia tidak mau mendapatkan orang Kanaan yang kafir (Kej 24). Tetapi pada waktu Hagar mencarikan istri untuk Ismael, ia justru mendapatkan orang Mesir (sama dengan dia - bdk. Kej 16:1), yang jelas adalah orang kafir!Hal ini menyebabkan gap (= celah) antara keturunan Ishak dan keturunan Ismael menjadi semakin besar!



III.Kristalisasi Pemikiran Teologis

Menurut saya Kejadian Pasal 21 Ayat 8-21 ini memuat ajaran tentang Allah yang peduli dengan semua bangsa, itu terwujud ketika Isak mewakili bangsa Israel (umat Plihan Allah) dan Ismael yang mewakili bangsa-bangsa baru di kanaan (Menempati Bersyeba) sama-sama diberkati oleh Allah. Walaupun terjadi saling adanya penindasan namun Kuasa Allah tetap nyata dalam kehidupan mereka, mereka tetap hidup walaupun berpisah.

Ayat 8 adalah Awal mula janji Allah kepada Abraham terwujud, ketika isak lahir dan disapih, inilah salah satu keteguhan dan iman dari Abraham sendiri karena dia percaya kepada apa yang dikatakan oleh Tuhannya kepadanya. Maka dia merayakannya dengan mengadakan pesta besar. Timbulah iri hati dari Ismael. ia pasti sudah mendengar bahwa anak janji yang dimaksud oleh Tuhan adalah Ishak dan bukan dia sendiri. Rasa iri hati / benci menyebabkan ia lalu mengejek Ishak berhubungan dengan kedudukan Ishak sebagai anak janji. Karena itu, pada hakekatnya, Ismael bukan sekedar menghina Ishak, tetapi juga menghina iman Abraham, janji Tuhan, bahkan Tuhan sendiri.
Sara sedang dikuasai oleh Tuhan, yang bekerja dalam segala sesuatu untuk melaksanakan rencana-Nya yang kekal. Dimana rencana kekal dimana janji Allah terwujud bagi Abraham bahwa Isak yang akan mewarisi berkat Tuhan itu sendiri. Dari peristiwa dalam teks ini dapat dikatakan bahwa manusia cenderung hanya peduli pada dirinya sendiri atau kelompoknya, dan tidak peduli tentang orang lain. Teks ini mengungkapkan kepedulian Allah kepada keluarga pilihan, Abraham dan Sara, juga kepada Hagar dan Ismael yang dibuang oleh mereka. Allah menggenapi janji kepada Abraham mengenai ahli warisnya. Ishak adalah penggenapan janji itu (Kejadian 21:1-7). Ya, Abraham sendiri tega mengusir Hagar dan Ismael, karena merasa kepentingan keluarganya terancam. Allah tidak demikian. Allah tidak pilih kasih. Allah tidak melupakan Hagar dan Ismael. Sesuai dengan janji-Nya kepada Hagar pada saat Ismael masih dalam kandungan (Kejadian 16:7-12), di padang gurun Bersyeba Allah melindungi dan memelihara mereka (Kejadian 21:17-21). Bahkan Allah menjanjikan Ismael menjadi bangsa yang besar (Kejadian 21:18). Kepedulian Allah jauh melampaui kasih manusia.

VI.Relevansi dengan Masa Sekarang

Zamannya Abraham sangat berbeda jauh dengan zaman kita pada saat ini, namun teks ini ketika ditelusuri maka sangatlah bermakna bagi kita disaat ini. Namun banyak orang kristen yang mempunyai sikap yang bertentangan dengan sikap Abraham. Kalau itu perintah Tuhan, mereka berlambat-lambat mentaatinya. Tetapi kalau itu perintah dari boss / suami dsb, mereka langsung mentaatinya.

Dalam dunia sekarang ini kita juga menjadi Hagar dan Sarah yang selalu saling menindas satu dengan yang lain, ketika melihat orang lain lebih maka  yang lain akan melakukan upaya untuk menjantuhkannya. Padahal kita diajarkan untuk tidak melakukan hal seperti yang dilakukan oleh Hagar dan Sara.

Allah ingin relasi kita dengan sesama kita itu menjadi damai walaupun ada dalam perbedaan. Stepen tong menyatakan ada 3 bentuk relasi yang mengambarkan tentang kehendak Allah untuk seluruh manusia di dalam relasinya dengan sesama diantaranya adalah: [37]

1.Menjalankan Keadilan. Allah mau agar semua manusia berlaku adil.
2.Menaruh belas kasihan.
3.Dengan rendah hati berjalan dengan Tuhan.
Marilah sebagai umat pilihan Allah kita menjadi orang yang taat seperti Abraham yang memiliki ketaatan yang sungguh kepada Tuhan karena Abraham tau bahwa Allahnya adalh Allah penguasa pencipta langit dan bumi yang sanggup menolong Dia dalam keterpurukan.

PENUTUP
Kesimpulan

Dari semua paparan diatas maka dapat disimpulkan beberapa hal mengenai Teks Kejadian 21 : 8-21 diantaranya adalah :

1.Allah berdaulat dan mampu membuat siapapun menjadi bangsa yang besar.
2.Kedua anak dari Abraham diberkati menjadi bangsa yang besar.
3.Haruslah menjadikan hidup kita saling tolong menolong bukannya sebaliknya saling menindas.
4.Semua ajaran yang benar dari Teks ini seharusnya diterapkan di dalam konteks kita saat ini.

Saran

Dari Makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi semua orang tentang penggunaan Kritik Historis pendekatan Post-Kolonial untuk menafsir, inilah hal yang sangat baik membuat kita tahu bahwa di dalam masyarakat Israel kuno pun interaksi sosial itu nampak. Makalah ini jauh dari kesempurnan untuk itu masukan bagi kami sangatlah diperlukan. Terima kasih



CATATAN KAKI

[1] Tanakh : Alkitab Ibrani yang terdiri atar Torah,  Nebi’im dan Ketubhim.
[2] Talmud : Buku tafsir tentang Mishnah (Kode Hukum Yahudi yang diresmikan Rabi Yehuda di abad ke-3) Rabi Yehuda ha-Nasi
[3] LXX : Terjemahan Perjanjian Lama dari bahasa Ibrani ke bahasa Yunani
[4] Jeane. Obadja, Survei Ringkas Perjanjian Lama, (Jakarta : Momentum, 2014). Hal. 5
[5] Th. van the End. Harta Dalam Bejana : Sejarah Gereja Ringkas. (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2010). Hal. 188
[6] W. S. Lasor, D. A. Hubbard dan F. W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1 :  Taurat & sejarah. (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010). Hal 137
[7] W. S. Lasor, D. A. Hubbard dan F. W. Bush. Op Cit., Hal 137
[8] Ibid.,Hal 145
[9] Ibid.,Hal 145-146
[10] Ibid.,Hal 161-162
[11] Ibid.,Hal 162
[12] W. S. Lasor. D. A. Hubbard. F. W. Bush, Op Cit.,Hal. 287- 293.
[13] _______. Ensiklopedia Alkitab Masa Kini (Jilid 1 A-L). (Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2011) Hal. 532
[14] Ibid.,
[15] S. W. Wahono, Op cit., Hal. 65
[16] J. Blommendaal. Pengantar Kepada Perjanjian Lama. (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008). Hal 35-36
[17] S. W. Wahono, Op Cit., hal.  66
[18] J. Blommendaal.Op Cit., Hal. 19
[19] S. W. Wahono, Op Cit., hal.  66-67
[20] Menurut KBBI artinya menyarak (menghentikan anak menyusu).
[21] Tafsiran Alkitab Wyncliffe (2010).
[22] _______. Ensiklopedia Alkitab Masa Kini (Jilid 1 A-L). (Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2011) Hal. 445
[23] Tafsiran Alkitab Wyncliffe (2010).
[24] John Calvin. Calvin’s Comentaries (2007)
[25] Matthew Henry. Revised Matthew Henry Comentary (2004)
[26] Tafsiran Alkitab Wyncliffe (2010).
[27] John Calvin. Calvin’s Comentaries (2007)
[28] Tafsiran Alkitab Wyncliffe (2010).
[29] D. Bergant & R. Karris. Tafsiran Alkitab Perjanjian Lama. (Yogyakarta: Kanisius, 2002). Hal. 59.
[30] Tafsiran Alkitab Wyncliffe (2010).
[31] Ibid.,
[32]  Ibid.,
[33]  Ibid.,
[34]  Ibid.,
[35] John Calvin. Calvin’s Comentaries (2007)
[36] Tafsiran Alkitab Wyncliffe (2010).
[37] Stephen Tong. Mengetahui Kehendak Allah. ( Jakarta: Momentum, 2012). Hal. 58-67

DAFTAR PUSTAKA

1._________. Alkitab Terjemahan Baru, Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2009
2._________. Alkitab Perjanjian Lama Ibrani-Indonesia, Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2004
3._________. Alkitab Terjemahan Baru Linier dengan Refrensi Silang, Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2011
4.Bergant D. & R. Karris. Tafsiran Alkitab Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius, 2002.
5.Blommendaal J. Pengantar Kepada Perjanjian Lama, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.
6.Calvin John. Calvin’s Comentaries (2007)
7._________. Ensiklopedia Alkitab Masa Kini (Jilid 1 A-L), Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2011.
8._________. Ensiklopedia Alkitab Masa Kini (Jilid 2 M-Z), Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2011.
9.Henry Matthew. Revised Matthew Henry Comentary (2004)
10.Mamahit Ferry. Teologi dan Praksis Keadilan Dalam Kitab Taurat, Jurnal Veritas, April 2010
11.Lasor W. S. Dkk. Pengantar Perjanjian Lama 1 :  Taurat & sejarah. (: BPK Gunung Mulia, 2010.
12.ten Napel Henk. Kamus Teologi Inggris-Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011
13.Osborne. G. R., Spiral Hermeneutika: Pengantar Komprehensif Bagi Penfsiran Alkitab, Surabaya: Momentum, 2012.
14.Tong Stephen. Mengetahui Kehendak Allah. Jakarta: Momentum, 2012.
15.Wahono Wismoady.,  Disini Kutemukan, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013
16.Wright Christopher. Hidup Sebagai Umat Allah : Etika Perjanjian Lama, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007.
17.Wyncliffe. Tafsiran Alkitab Wyncliffe (2010).

No comments:

Post a Comment