Tuesday, 24 July 2018

Kazoh Kitamori Teologi Tentang Kesakitan Allah

            Buku Kazoh Kitamori, Theology of the Pain of God (Teologi tentang kesakitan Allah) merupakan salah satu teologi-teologi kontekstual dari Asia yang pertama keluar dalam bahasa Inggris. Buku tersebut diterbitkan dalam bahasa Jepang pada tahun 1946, segera setelah Perang Dunia Kedua berakhir. Bangsa Jepang telah menderita kekalahan yang sangat memalukan, mereka diduduki oleh tentara Amerika dan industri serta kota-kota mereka hancur. Tambahan lagi, bangsa Jepang menderita akibat yang sangat mengerikan dari dua buah bom atom dan mereka tidak tahu pasti apa akibat radiasi bom atom itu pada waktu yang akan datang. Hal yang luar  biasa adalah kebudayaan Jepang telah terguncang sampai ke akar-akarnya- kaisarnya telah mengaku sendiri bahwa dia bukan dewa. Untuk pertama kalinya dampak tradisi yang telah lama berlaku mulai dipertanyakan. Bagi bangsa Jepang masa ini benar-benar dirasakan sebagai suatu penderitaan yang besar.[1]

Keprihatinan yang mendasar dari Dr. Kitamori ialah “ Bagaimana mengakarnya kembali Injil Kristus di dalam pikiran bangsa Jepang”. Pada tonggak sejarah yang khusus ini adalah suatu keharusan bahwa Injil orang Kristen berbicara kepada penderitaan bangsa Jepang, apabila Injil itu mau menjadi sesuatu yang penuh makna bagi pikiran orang Jepang.[2]

Kitamori telah mengambungkan dua kata Jepang yaitu tsutsumu dan tsurasa, kemudian dengan memakai Yeremia 31:20 dan Yesaya 63:15, dia membangun dasar bagi teologinya yaitu teologi kesakitan Allah. Tsutsumu berarti membungkus atau membenamkan dan Tsurasa berarti merasakan kesakitan dalam bagian yang dalam dari pribadi seseorang demi kepentingan orang lain. Dia membentuk suatu konsep tentang Kesakitan yang ditanggung demi orang lain tanpa menunjukan betapa dalamnya seseorang menderita dan menanggung penderitaan itu dalam dirinya, demi kebahagiaan orang-orang lain. Dalam Yeremia 31:20, bahasa Ibrani membaca: “Isi perut saya terganggu”. Yeremia 63:15 mengungkapkan konsep Yahudi yang serupa “gema isi perut-Mu dan kelembutan kasih sayang-Mu”. Dalam kedua hal itu, kata-kata tersebut menunjukan penderitaan dan kesakitan yang Allah derita bagi umatnya. Kitamori berkata: “sudah sejak kata-kata aneh ini menyentuh saya, saya merenungkannya siang dan malam”. Kitamori melalui gagasannya mengenai Allah yang menderita, tiba pada pemahaman mengenai penderitaan manusia secara Kristologis. Kapan saja seorang menderita demi kepentingan orang lain, secara perbandingan,  orang itu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan Kritus di kayu salib. “Kasih yang berakar dalam kesakitan Allah tidak bisa dilihat secara obyektif di luar pengalaman kita sebagai manusia. Tidak ada jalan untuk melihat hal itu selai dari mengalaminya didalam kehidupan kita sendiri”.[3]

Buku Kitamori ditulis dalam tahun 1946 ketika penderitaan rakyat Jepang terasa sangat gawat. Di tahun 1958 dalm pendahuluan cetakan kelima, dia menegaskan: “ Saya sendiri merasa tidak perlu lagi memakai istilah “Kesakitan Allah” sebagai istilah teologi sebab istilah itu telah mencapai tujuannya secara memadai dengan menekankan pada kasih Allah yang menjadi perantara daripada kasih Allah yang langsung”. Ketika suasana bangsa Jepang berubah karena pulih kembali dari kehancuran akibat perang dan ketika kesakitan mereka sudah tidak begitu gawat lagi maka istilah teologi “Kesakitan Allah” menjadi kyrang terasa maknanya. Kitamori kemudian berusaha untuk megembangkan teologinya ke satu arah dimana ia lebih banyak berbicara kepada konteks bangsa Jepang masa kini. Jadi, Kitamori menunjukan teologi kontekstual yang dapat bekerja bukan hanya dalam pengertian umum kebudayaan Jepang tetapi juga dalam pengertian budaya Jepang pada satu tahapan sejarah tertentu secara khusus. Konteks untuk teologi dan penafsiran Alkitabiah tidak hanya mempunyai dimensi kebudayaan tetapi juga dimensi waktu. Kitamori mempunyai cara penafsiran yang berlaku adil terhadap kedua unsur tersebut.[4]


Catatan Kaki :
[1] Daniel J. Adams, Teologi Lintas Budaya: Refleksi Barat di Asia, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2012). Hal 59
[2] Op Cit., Hal 59-60
[3] Op Cit., Hal 60
[4] Op Cit., Hal 60-61


 Download Filenya di sini : Kazoh Kitamori

No comments:

Post a Comment